Tuesday, July 21, 2009
Empowering My Body
Seorang teman berhasil mengelola myomnya dan berbaik hati berbagi pengalaman untuk kita semua dalam lima cerita. Ini adalah kisahnya yang terakhir.
Seorang dokter pengobatan Cina mengatakan padaku bahwa dalam pengobatan Cina, yang dilakukan adalah meningkatkan imunitas dengan meningkatkan fungsi organ-organ tubuh sehingga bisa bekerja dengan maksimal. Hal senada juga merupakan prinsip dalam pengobatan Ayurveda, pengobatan kuno India.
Pada dasarnya, tubuh memiliki kemampuan untuk survival dan menyembuhkan diri sendiri. Secara prinsip, makanan harus mampu dicerna dengan baik oleh tubuh dan zat-zat yang tak berguna harus mampu dikeluarkan oleh tubuh. Idealnya begitu.
Nah, kita mundur sedikit. Myom-ku berkembang karena tingkat estrogen tinggi dalam tubuhku. Estrogen ada dalam semua yang bernyawa, mulai dari ayam hingga sapi. Jadi saat makan daging, kita menambah jumlah estrogen dalam tubuh kita. Untungnya aku tak suka daging.
Pestisida dalam sayur mayur pun memiliki aktivitas seperti estrogen. Ini tak bisa selalu kuhindari. Apa boleh buat. Tetapi, aku percaya, kelebihan estrogenku ini mestinya bisa dikelola dengan lebih baik agar pertumbuhan myom-ku tidak terlalu cepat.
Memang, estrogen seharusnya mampu dikeluarkan oleh tubuhku. Tapi, fungsi pembuangan tidak terjadi dengan baik karena organ tubuhku tak berfungsi dengan baik lagi. Karena tubuhku tak kurawat dengan baik. Akibatnya, estrogenku terjebak dan bertumpuk di sel-sel tubuhku dan membentuk myom di rahimku.
Jadi kelebihan estrogen ini dikarenakan tubuhku tak mampu mebuangnya dengan sempurna. Ketidakmampuan organ tubuh bekerja dengan baik disebabkan oleh beberapa hal termasuk dua hal utama: kurangnya makanan yang berkualitas serta kurangnya olahraga yang teratur.
Makanan yang baik akan diolah menjadi nutrisi yang akan diguyurkan ke sel-sel tubuh kita dan mempersenjatai sel-sel tubuh melawan paparan segala racun, mulai dari pestisida, pengawet, klorin di air minum kita hingga polusi udara dengan cara mengikat dan mengeluarkannya dari tubuh kita.
Selain nutrisi, oksigen juga penting untuk berperan mengalahkan tumor dan kanker. Dengan berolahraga, tubuh akan mendapatkan lebih banyak oksigen. Tumor dan kanker merupakan blockage dalam tubuh, oksigen merupakan musuh utamanya, kata beberapa dokter. Mengenai hal ini, aku lupa penjelasan detilnya. Tetapi secara logika, jika tubuh memiliki lebih banyak oksigen, imunitas akan meningkat, hasilnya tubuh akan memiliki kemampuan lebih baik untuk menyembuhkan diri sendiri.
Selain itu, jika kita kurang berolahraga maka lemak pun akan makin banyak tertimbun. Estrogen diproduksi oleh lemak yang berada dalam tubuh kita, dengan demikian maka makin banyaklah estrogenku jika aku kurang berolahraga.
Jadi, makanan yang berkualitas dan olahraga adalah cara yang kupilih untuk meningkatkan imunitasku. Aku kini sudah berolahraga lebih rutin. Paling tidak, hasilnya telah kurasakan. Namun, saat ini, aku masih belum mampu secara disiplin memberi makanan yang berkualitas bagi tubuhku, pasalnya aku tak pintar memasak. Oleh karena itu, belajar memasak, akan menjadi prioritasku dalam beberapa bulan ke depan saat cara hidupku sudah makin lebih teratur.
Dengan pembenahan dan menata ulang prioritas serta cara hidupku, myom-ku tidak sering memberontak lagi. Aku pun makin yakin dengan jalan yang telah kupilih.
Belajar empowering tubuh sendiri.
Seorang dokter pengobatan Cina mengatakan padaku bahwa dalam pengobatan Cina, yang dilakukan adalah meningkatkan imunitas dengan meningkatkan fungsi organ-organ tubuh sehingga bisa bekerja dengan maksimal. Hal senada juga merupakan prinsip dalam pengobatan Ayurveda, pengobatan kuno India.
Pada dasarnya, tubuh memiliki kemampuan untuk survival dan menyembuhkan diri sendiri. Secara prinsip, makanan harus mampu dicerna dengan baik oleh tubuh dan zat-zat yang tak berguna harus mampu dikeluarkan oleh tubuh. Idealnya begitu.
Nah, kita mundur sedikit. Myom-ku berkembang karena tingkat estrogen tinggi dalam tubuhku. Estrogen ada dalam semua yang bernyawa, mulai dari ayam hingga sapi. Jadi saat makan daging, kita menambah jumlah estrogen dalam tubuh kita. Untungnya aku tak suka daging.
Pestisida dalam sayur mayur pun memiliki aktivitas seperti estrogen. Ini tak bisa selalu kuhindari. Apa boleh buat. Tetapi, aku percaya, kelebihan estrogenku ini mestinya bisa dikelola dengan lebih baik agar pertumbuhan myom-ku tidak terlalu cepat.
Memang, estrogen seharusnya mampu dikeluarkan oleh tubuhku. Tapi, fungsi pembuangan tidak terjadi dengan baik karena organ tubuhku tak berfungsi dengan baik lagi. Karena tubuhku tak kurawat dengan baik. Akibatnya, estrogenku terjebak dan bertumpuk di sel-sel tubuhku dan membentuk myom di rahimku.
Jadi kelebihan estrogen ini dikarenakan tubuhku tak mampu mebuangnya dengan sempurna. Ketidakmampuan organ tubuh bekerja dengan baik disebabkan oleh beberapa hal termasuk dua hal utama: kurangnya makanan yang berkualitas serta kurangnya olahraga yang teratur.
Makanan yang baik akan diolah menjadi nutrisi yang akan diguyurkan ke sel-sel tubuh kita dan mempersenjatai sel-sel tubuh melawan paparan segala racun, mulai dari pestisida, pengawet, klorin di air minum kita hingga polusi udara dengan cara mengikat dan mengeluarkannya dari tubuh kita.
Selain nutrisi, oksigen juga penting untuk berperan mengalahkan tumor dan kanker. Dengan berolahraga, tubuh akan mendapatkan lebih banyak oksigen. Tumor dan kanker merupakan blockage dalam tubuh, oksigen merupakan musuh utamanya, kata beberapa dokter. Mengenai hal ini, aku lupa penjelasan detilnya. Tetapi secara logika, jika tubuh memiliki lebih banyak oksigen, imunitas akan meningkat, hasilnya tubuh akan memiliki kemampuan lebih baik untuk menyembuhkan diri sendiri.
Selain itu, jika kita kurang berolahraga maka lemak pun akan makin banyak tertimbun. Estrogen diproduksi oleh lemak yang berada dalam tubuh kita, dengan demikian maka makin banyaklah estrogenku jika aku kurang berolahraga.
Jadi, makanan yang berkualitas dan olahraga adalah cara yang kupilih untuk meningkatkan imunitasku. Aku kini sudah berolahraga lebih rutin. Paling tidak, hasilnya telah kurasakan. Namun, saat ini, aku masih belum mampu secara disiplin memberi makanan yang berkualitas bagi tubuhku, pasalnya aku tak pintar memasak. Oleh karena itu, belajar memasak, akan menjadi prioritasku dalam beberapa bulan ke depan saat cara hidupku sudah makin lebih teratur.
Dengan pembenahan dan menata ulang prioritas serta cara hidupku, myom-ku tidak sering memberontak lagi. Aku pun makin yakin dengan jalan yang telah kupilih.
Belajar empowering tubuh sendiri.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
3 comments:
Pak kabar mbak Sima?
hi Sima,
Sudah lama aku gak mampir kesini, blogku juga sudah hampir 5 abad belum di-update. Males..alasan klasik! Tentang estrogen, selain pada makanan hormon ini juga bercokol di shampoo, sabun mandi, pembersih muka, body lotion, pewarna rambut, hairspray dan lain2...kalau untuk pembersih wajah atau shampoo lihat saja kandungan yg ada paraben (bukan pak Raden)...itu yg mengandung muatan estrogen. Untungnya aku disini gak terlalu sulit menemukan body care yg non paraben.
Dari segi makanan berdasarkan info yg aku baca...segala sesuatu yg mengandung terigu juga kurang baik untuk penderita endo/kista/myoma. Repot juga ya..daftar gak bolehnya kok panjang banget .. sampai stress aku lihatnya. Untung sejak aku histerektomi aku bisa makan apa aja, tentunya tetap diimbangi sayur dan buah.
Ih ya myoma-nya berukuran berapa? apakah dokter menyarankan untuk operasi atau bagaimana? myoma jadi masalah kalau membesar terus...pembesaran-nya ini bahkan bisa seukuran kepala bayi. Namun menurut Prof. Gulardi myoma justru tidak kambuhan (tumbuh lagi) kalau sudah dioperasi. Dalam bahasa beliau..ngoperasinya cepat..kayak ngangkat bakso! *maklum dokternya suka becanda*
Semoga Sima sehat2 selalu ya...kangen email2an
hi Ely..
memang kita ini dikelilingi "racun", banyak barang yg sebetulnya ga sehat...
aku baik2 aja, kamu gimana Ely? Senang dong ya di negeri orang...
Yg sakit ini temenku. Tapi dia ga mau operasi dan memilih untuk menjinakkannya dengan "tenaga dalam".. . Sejauh ini, katanya berhasil. Semoga aja dia jg tetap sehat.
Post a Comment