Sunday, January 13, 2008

Junk Food Temptation





Kemarin aku makan enaaaak sekali. Mau tau makan apa? Ya, betulll sekali...! Junk food!
.
Sepotong dada ayam dan kentang kriting (maksa ya terjemahannya… aslinya sih curly fries) yang dibeli di AW. Rasanya nikmat sekali setelah lama tak menyentuh makanan seperti itu.
.
Dari sisi kesehatan, jelas kalau makanan itu tidak sehat. Jadi tidak boleh sering-sering ya... Paling bagus sih, ya… jangan sentuh sama sekali. Apalagi buat ohika --orang yang hidup dengan kanker (istilahnya bikin sendiri nih).
.
Lebih dari tiga tahun yang lalu, tepatnya setelah ketahuan kalau ada kanker bercokol ditubuhku di akhir 2004, aku sempat dipusingkan oleh soal makanan. Banyak nasehat dari kiri kanan, jangan makan ini, jangan makan itu.
.
Tidak boleh makan makanan yang mengandung pengawet seperti bakso dan teman-temannya. Mi instan harus stop. Jangan makan gorengan. Jangan makan cemilan yang mengandung MSG. Jangan jajan.
.
Harus banyak makan sayuran. Sayurannya direbus saja. Jangan pakai vetsin. Garam dan gula juga sebaiknya dihindari karena tak ada manfaatnya bagi kesehatan, bahkan dapat berdampak buruk.
.
Pada waktu menjalani kemoterapi, sebetulnya aku nggak mengalami mual-mual. Tetap doyan makan. Tapi aku diet ketat karena takut makan ini dan itu. Akibatnya, berat badan turun drastis. Dari 55 kg menjadi 44 kg.
.
Selama setahun badanku sempat langsing (orang bilang, aku kurus). Wajah tampak kurang segar. Pipi yang tadinya penuh jadi cekung… Ini mungkin saja akibat kemo dan akibat kanker itu sendiri, tapi bisa jadi juga gara-gara stress mikirin makanan.
.
Kalau dokter sih tidak pernah menganjurkan diet super ketat atau menjadi vegetarian. Bahkan aku pernah dengar kalau saat kita kemo justru harus makan banyak. Tentu saja makanan yang bergizi.
.
Diet untuk penyandang kanker tampaknya sama saja dengan diet bagi kebanyakan orang. Kurangi makan daging merah dan makanan lain yang banyak mengandung kolestrol atau lemak. Perbanyak makan sayur dan buah.
.
Soal gorengan, yang berbahaya sebetulnya adalah minyaknya, terutama kalau digoreng dengan minyak yang sudah dipakai berulang kali. Tahu atau ikan yang digoreng sendiri di rumah dengan minyak non kolestrol yang baru pasti lebih sehat daripada gorengan yang dijual di pinggir jalan atau bahkan di restoran mahal.
.
Tapi makanan yang direbus jelas lebih baik daripada gorengan.
.
Aku sendiri sekarang masih diet, tapi tak seketat rok mini yang dipakai Maia waktu tampil perdana bersama Mei Chan di RCTI semalam. Bahkan dietnya pernah ngaco selama beberapa bulan .. Untunglah sekarang sudah lebih teratur. Setiap pagi aku minum 1 gelas susu non fat dengan kandungan kalsium tinggi dan 2 gelas jus (tomat, wortel, apel—belakangan ditambah mengkudu), siang makan nasi plus tumisan jamur dan sayuran. Bahkan dua bulan terakhir ini untuk makan malam cukup segelas jagung manis serta beberapa gelinding kentang rebus mini. Bonusnya buah segar seperti pisang, jeruk, salak, mangga dll.
.
Itu menu pokok sehari-hari. Sesekali ditambah tahu, tempe, telur, teri atau ikan serta crackers. Tapi kalau lagi malas, bisa saja menu berubah. Menu juga bisa berubah kalau ada acara makan di luar atau kalau timbul keinginan untuk makan sesuatu yang lain.
.
Bagaimana menekan kemalasan dan keinginan itu? Nah… itulah tantangan yang harus dihadapi. Ini nggak kalah beratnya dibandingkan dengan tantangan Fear Factor loh…. !
.
Aku sendiri berusaha untuk rajin diet. Kalau suatu saat tiba-tiba ingin makan sesuatu, asalkan masih dalam porsi yang wajar dan tampaknya tidak terlalu berbahaya, bolehlah... Beberapa hari yang lalu Ati beli pizza karena JP dapat award dan aku ikutan nyomot sepotong. Life is already hard, so don't be too hard to yourself. Yang penting jangan berlebihan.

No comments: