Itu dulu….Sekarang ini rekor penderita kanker payudara juga masih dipegang orang-orang setengah baya. Tapi semakin lama, semakin terkuak kenyataan adanya penderita berusia muda. Ini bukan isapan jempol dan tidak terjadi di luar negeri saja. Tahun lalu saja sudah ada berita tentang adanya pasien di RS Dharmais yang baru berusia 18 tahun.
Kok bisa? Nah, pasti muncul pertanyaan ini. Meskipun orang-orang pintar (maksudnya scientist lho, bukan paranormal) masih sibuk berkutetan dengan riset mereka untuk mengetahui dengan pasti penyebab kanker payudara, sudah dapat dipastikan bahwa ada beberapa faktor pemicu penyakit ini.
Selain riwayat dalam keluarga, gaya hidup yang buruk seperti malas berolah raga, malas makan sayur dan buah, suka merokok dan minum alkohol serta terlalu banyak makan junk food serta makanan lain yang kurang sehat. Terlalu banyak pikiran alias stress juga bisa meningkatkan resiko terkena kanker payudara.
Di jaman serba instan semakin banyak dari kita yang bergaya hidup tak sehat. Kemana-mana naik mobil, sering jajan di luar, mulai dari gorengan di pinggir jalan dan kantin di sekolah sampai makanan di café atau restoran mewah di mal yang sungguh lezat itu.
Enak sih enak, tapi hati-hati, mungkin terasa nikmat karena banyak bumbu penyedapnya yang nota bene merupakan bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan kita. Belum lagi minyaknya yang dipakai terus-menerus (kalo bisa ngintip dapurnya, mungkin keliatan tuh minyaknya yang item banget kayak oli bekas yang encer…) padahal menurut orang pintar, minyak itu hanya boleh dipakai 2-3 saja, setelah itu harus dibuang karena pemanasan suhu tinggi menyebabkan adanya kandungan zat2 berbahaya seperti asam lemak trans, peroksida dan karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker.
Apalagi bahan makanan yang mengandung bahan kimia yang berbahaya termasuk formalin, atau bahan pewarna yang kelihatan cerah ceria padahal bisa membawa akibat buruk bagi kesehatan.
Karena itu kita semua harus waspada akan bahaya kanker payudara yang mengintai bagaikan musuh dalam selimut ini. Hehehe… dibilang musuh dalam selimut soalnya bahaya itu bersembunyi dalam selimut, eh, maksudnya dalam makanan yang kelihatannya manis dan tidak berbahaya, bahkan cenderung menggoda…
Tapi kadang-kadang kita kan kepingin juga dong… jajan. Kalo kita mau langsung berhenti makan di luar, ya susah… Tapi mungkin kita perlu pintar-pintar memilih makanannya. Misalnya kalau makan ayam goreng KFC, kita ga usah makan kulitnya. Atau kalau kita pesen baso, kita minta ga usah pakai micin.
Temanku Titah dari Sahabat Kanker punya tips yang bagus. Dia bilang, daripada makanan berkaki lima (maksudnya makanan di kaki lima alias di pinggir jalan … atau pookoknya makanan yang dijual di luar), lebih baik makanan berkaki empat yang dimasak sendiri. Daripada yang berkaki empat (maksudnya daging merah atau daging sapi), lebih baik yang berkaki dua (alias ayam, bukan manusia lho… emangnya Sumanto si kanibal !!!). Lalu yang terakhir, daripada yang berkaki dua lebih baik berkaki satu (alias pohon… maksudnya tanaman.. sayur dan buah…….).
Setuju? Setuju dong…
7 comments:
Jangankan anak-anak bayipun dapat terkena kanker. Kenapa? Karena menurut pendapat yang terkini kanker adalah suatu gangguan pertumbuhan yang bnerpangkal pada DNA. DNA adalah suatu protein yang memuat dan mengatur pertumbuhan tubuh. Maka kanker adalah resiko suatu pertumbuhan. Berbagai teori yang lalu seperti karsinogen atau zat penyebab kanker sekarang menjadi faktor resiko.
Sima,
Keponakan temanku yg kena kanker ovarium itu juga kena tumor payudara pada usia 18 tahun. Kadang aku jadi berpikir apakah kanker juga bersifat genetic? Dengan pola hidup seperti sekarang ini memang tidak dapat dihindari kita rentan terserang berbagai jenis penyakit, apalagi bagi kita2 yg tinggal di Jakarta.
Sebetulnya pengen sekali merubah pola makan menjadi vegetarian, tapi nggak kuku euy..apalagi kalau pas ketemu teman di mall. Untungnya aku masih maksa`in diri untuk jalan kaki 40 menit setiap hari. Abis yg lain mahal dan perlu keluar biaya...hahaha! Jalan itu murah dan gak perlu instruktur. Yang penting ada sepatu yg enak buat jalan.
Itu tips makannya pinter sekali. Gampang diingat (tapi agak susah dijalanin.. hehe...).
@ dr. bahar, mengenaskan ya pak, bayi bisa kena kanker...
@ ely, bagaimana kabarnya keponakan temen itu? semoga membaik ya, memang ada faktor keturunan. olahraga bagus.. aku ini lagi mandeg jalan paginya. duh.. susahnya mau rajin..
@ yik, betul, easier said than done. hehehe.. yg penting niatnya dulu ya...
sima, aku lagi baca-baca teori "baru" (baru kutau, maksudnya, teorinya sendiri sih ternyata udah lama) tentang awal mula terjadinya kanker dan teknik pengobatan yang boleh dikata tanpa biaya untuk menyembuhkannya. ini mirip teknik yang sedang dipakai rini kandara atau mas danu di tv tpi tiap minggu pagi, dan secara gak sengaja keampuhannya udah dibuktikan tanteku.
teori/teknik baru itu di http://germannewmedicine.ca/
hi Titah.
setuju, memang perlu banyak berdoa dan aku juga percaya dengan metode penyembuhan diri sendiri. salam buat tante.
gawat sekali ya...makanan junk food memang banyak menimbulkan penyakit.apakah cowok juga bisa terkena kanker payu dara?
Post a Comment