Wednesday, June 2, 2010
Cicak anti kanker
Di klinik 24 jam dekat rumah terdapat beberapa dokter yang praktik secara bergantian. Semuanya dokter perempuan. Tapi aku nggak yakin kalau itu menunjukkan bahwa mayoritas dokter di negara ini perempuan.
Eh, sebetulnya tulisan ini nggak ada hubungannya dengan soal jender. Waktu aku berkunjung ke klinik itu pada hari Sabtu terakhir bulan Mei 2010 yang berpraktik adalah dr. Karolin (entah ejaannya bener ga ya? mungkin juga Carolyn, tapi biar gampang aku tulis Karolin saja. Kalo salah, maap ya bu dokter…). .
Waktu bu dokter tau kalau aku kena kanker, ia lalu bercerita tentang Wulan, adik iparnya yang usianya masih di bawah 30 tahun.
“Ia kena kanker payudara. Kondisinya parah, kulit di seputar payudara sampai2 seperti kulit jeruk. Tapi sekarang ia sudah sembuh,” katanya.
“Saya periksa dia dan memang betul ia sudah sembuh, dadanya sudah bagus."
Apa obatnya?
“Setiap hari makan cicak, selama 6 bulan, sampai badannya bau amis,” kata bu dokter sambil menambahkan bahwa setelah sembuh, ia berhenti minum obat dan badannya tak lagi berbau amis.
Dalam menjalani pengobatannya itu setiap pagi dan sore Wulan makan cicak. Sekali makan 2 ekor. Kepala dan ekornya dibuang lalu badannya dibersihkan dan dimasukkan ke kapsul dalam keadaan mentah agar mudah memakannya. Atau dimakan dengan pisang. Tidak digoreng atau direndang.
“Ini betul. Kalau saya tidak menyaksikan sendiri, saya tak akan menceritakan seperti ini,” kata bu dokter dengan serius.
Menurut bu dokter, adik iparnya itu tergolong tidak mampu dan ia hanya mengandalkan cicak untuk mengobati penyakitnya dan sekali2 minum antibiotik..
Cicak memang dikenal sebagai obat. Waktu masih kecil pernah kudengar bahwa cicak goreng bisa dipakai sebagai obat gatal2 atau penyakit kulit, dan kutu yang dimakan bersama pisang emas bisa menjadi obat penyakit kuning. Mengenai betul tidaknya khasiat itu, entahlah, aku tidak tau.
Yang jelas sekarang ini juga banyak sekali pengobatan tradisional yang kabarnya dapat mengobati kanker. Mulai dari mahkota dewa, buah merah, mengkudu, daun dan buah sirsak, sampai sarang semut dan sarang penyamun.
Indonesia memang sungguh kaya dengan keanekaragaman hayati, termasuk buaanyak sekali spesies flora maupun fauna yang cuma ada di sini. Mereka merupakan sumber pengobatan tradisional dan sebagian tanaman obat sudah dikenal luas sebagai jamu dan dikemas dalam bentuk bubuk, kapsul maupun cairan.
Sayang sekali, Indonesia termasuk miskin dalam hal riset dan pengembangannya. Kekayaan flora dan fauna masih belum dikelola dan dimanfaatkan dengan baik. Kalau betul cicak dapat menjadi obat kanker yang ampuh, tentu banyak orang yang tertolong.
Temanku yang pecinta binatang berkomentar: “Kalau untuk bisa sembuh harus makan 2 cicak di pagi hari dan 2 cicak di malam hari selama 6 bulan, berapa ekor cicak yang harus mati untuk menyelamatkan satu nyawa manusia?”
Perlu paling sedikit 720 ekor cicak.
Hiiiii kok jadi serem sekali rasanya ya...
Eh, sebetulnya tulisan ini nggak ada hubungannya dengan soal jender. Waktu aku berkunjung ke klinik itu pada hari Sabtu terakhir bulan Mei 2010 yang berpraktik adalah dr. Karolin (entah ejaannya bener ga ya? mungkin juga Carolyn, tapi biar gampang aku tulis Karolin saja. Kalo salah, maap ya bu dokter…). .
Waktu bu dokter tau kalau aku kena kanker, ia lalu bercerita tentang Wulan, adik iparnya yang usianya masih di bawah 30 tahun.
“Ia kena kanker payudara. Kondisinya parah, kulit di seputar payudara sampai2 seperti kulit jeruk. Tapi sekarang ia sudah sembuh,” katanya.
“Saya periksa dia dan memang betul ia sudah sembuh, dadanya sudah bagus."
Apa obatnya?
“Setiap hari makan cicak, selama 6 bulan, sampai badannya bau amis,” kata bu dokter sambil menambahkan bahwa setelah sembuh, ia berhenti minum obat dan badannya tak lagi berbau amis.
Dalam menjalani pengobatannya itu setiap pagi dan sore Wulan makan cicak. Sekali makan 2 ekor. Kepala dan ekornya dibuang lalu badannya dibersihkan dan dimasukkan ke kapsul dalam keadaan mentah agar mudah memakannya. Atau dimakan dengan pisang. Tidak digoreng atau direndang.
“Ini betul. Kalau saya tidak menyaksikan sendiri, saya tak akan menceritakan seperti ini,” kata bu dokter dengan serius.
Menurut bu dokter, adik iparnya itu tergolong tidak mampu dan ia hanya mengandalkan cicak untuk mengobati penyakitnya dan sekali2 minum antibiotik..
Cicak memang dikenal sebagai obat. Waktu masih kecil pernah kudengar bahwa cicak goreng bisa dipakai sebagai obat gatal2 atau penyakit kulit, dan kutu yang dimakan bersama pisang emas bisa menjadi obat penyakit kuning. Mengenai betul tidaknya khasiat itu, entahlah, aku tidak tau.
Yang jelas sekarang ini juga banyak sekali pengobatan tradisional yang kabarnya dapat mengobati kanker. Mulai dari mahkota dewa, buah merah, mengkudu, daun dan buah sirsak, sampai sarang semut dan sarang penyamun.
Indonesia memang sungguh kaya dengan keanekaragaman hayati, termasuk buaanyak sekali spesies flora maupun fauna yang cuma ada di sini. Mereka merupakan sumber pengobatan tradisional dan sebagian tanaman obat sudah dikenal luas sebagai jamu dan dikemas dalam bentuk bubuk, kapsul maupun cairan.
Sayang sekali, Indonesia termasuk miskin dalam hal riset dan pengembangannya. Kekayaan flora dan fauna masih belum dikelola dan dimanfaatkan dengan baik. Kalau betul cicak dapat menjadi obat kanker yang ampuh, tentu banyak orang yang tertolong.
Temanku yang pecinta binatang berkomentar: “Kalau untuk bisa sembuh harus makan 2 cicak di pagi hari dan 2 cicak di malam hari selama 6 bulan, berapa ekor cicak yang harus mati untuk menyelamatkan satu nyawa manusia?”
Perlu paling sedikit 720 ekor cicak.
Hiiiii kok jadi serem sekali rasanya ya...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
20 comments:
aku juga pernah dengar soal kehebatan cicak, dan jg tokek, utk ngobatin gatel2 or sakit kulit, yg konon manjur bgt. Dulu waktu aku kecil ada tetangga yg suka berburu tokek buat dijual. Mestinya emang udah jadi obyek penelitian yg serius yah, mbak.
errr.. beneran gak sih sim, ngebayangin cicak dimakan mentah kok serem ya..
kamu mau coba sim?
@amd, iya, aku jg inget, pernah denger soal tokek itu. ada juga yg bilang undur2 bisa jadi obat. entah obat apa. yg udah pasti sih ikan asin jadi obat laper..
@pucca, aku pernah minum minyak buah merah beberapa sendok, dan sekali minum air rebusan sarang semut yg bentuknya seperti bubuk jamu. kalo cicak.. iiiihh.. nggak ah.
mbak, kalo ada 10 orang saja yg 'terapi cicak' maka dalam 6 bulan ada 7.200 ekor cicak jadi korban. Coba kalo 1000 orang?? wah..bisa-bisa cicak dilindungi pemerintah karena jadi langka seperti komodo. Bayangin mbak, ada Pulau Cicak selain Pulau Komodo...
hahaha.. Ferdi ada2 aja.
hi met kenal :), cicak beranak pinak nya kan gampang, g mikir, gemana nangkepnya aja hahaha...
mungkin kek cerita orang dulu klo punya penyakit asma, kudu makan anak tikus yang masih merah di telen idup, biar sembuh, padahal asma kan ga bisa sembuh itu kan penyakit keturunan ^^
hi Pitshu, salam kenal balik ya.. obat tradisional kadang aneh2, tapi kalo emang percaya dan yakin betul, mungkin bisa aja sembuh. atau "merasa sembuh". "merasa sembuh" itu bagus lho, krn bikin pasien jadi lebih semangat.
Lucu juga ya ada dokter yg menganjurkan pengobatan tradisional, kok kayak dukun ya? :) Mb Sima beneran gak mau coba..?
aduh, nggak yik... sampai sekarang kok nggak terpikir buat nyoba ya?
soal dokter itu, mungkin ia sangat terkesan dengan pengalaman adik iparnya itu.
Sekedar informasi bagi kawan2 yang ingin mendapatkan obat kanker herbal yang berkualitas dan terjamin mutunya dengan harga yang bersahabat Anda bisa lihat di http://www.tumorcancer.info, menurut informasi segala jenis obat yang tersedia seperti untuk penanganan penyakit kanker, kanker payudara, kanker rahim, kanker serviks, kanker otak, kanker paru, kanker darah, kanker kulit, kanker mulut, kanker prostat, kanker usus, kanker leher, kanker leher rahim, kanker tulang, kanker ovarium dan masih banyak lagi. Disamping itu harga yang ditawarkan relatif murah berkisar antara Rp. 150.000 dan gratis ongkos kirim untuk seluruh wilayah indonesia.
Sima,
I just viewed this video from TED, which is quite useful for us.
Please open this link:
http://www.ted.com/talks/william_li.html?utm_source=newsletter_weekly_2010-06-22&utm_campaign=newsletter_weekly&utm_medium=email
@ paulus, thank you for the link.
bukane tokek untuk obat aids ya??? sudah ada penelitian
SANGAT LUAR BIASA ! KEAJAIBAN ! MENAKJUBKAN ! TIDAK MENGGUNAKAN JARUM & TANPA DI OPERASI
Ramai yang sudah datang berobat dan sembuh. Yang tak boleh jalan sudah berlari. Yang tak boleh bangun sudah bisa jalan. Bagi anda yang belum, segeralah berobat. Selagi ada kesempatan! Jangan tunggu lama-lama.
Anda mengidapi penyakit tersebut?
Kidney/ Dialysis/ Diabetic, Cancer 1st/2nd/3rd stage, Multiple Stroke,
HIV/ Aids, Parkinson Syndrome, Leukemia/Lupus, Bone Marrow, Thyroid/Fibroid, Heart Disease, Gout, High or Low Blood, Etc.
THE MIRACLE HEALER boleh mengeluarkan penyakit secara keseluruhan. Percayalah!
* Satu cara pengobatan yang dapat membantu anda menikmati kehidupan seperti sebelumnya. Pasti!
* Pembiayaan rendah dan pengobatan yang efektif sekaligus penyembuhan dalam jangka waktu yang pendek. Percaya atau tidak!
Address : No. 29 Mackenzie Rd, Mackenzie Regency, Singapore
Email : themiraclehealer@yahoo.com.sg
Tel : 65-90826299
Waduh makan cicak. Ngeri tpi klo kanker bisa juga diobati dengan benalu batu, ada teman sy udah terkena kanker rahim n dia hanya minum benalu batu yg dia pesan khusus dari sulawesi alhamdulilah dia skarang udah sehat. Oh ia kalo ada yg butuh ini no orang itu 081341133139
Udah cba cm 1 aja,,cz cicakx masuk ke cangkir kopi gw ,
Ak jga konsumsi cicak hidup. Tpi cuma 1 sehari. Bat jga stamina. Tpi ternyata efeknya libido jdi naik drastis.....hadeeew.....
Yg
Yg
Baru pertama kali ini baca bahwa daging cicak bisa buat obat kanker. Tapi sepertinya belum ada yang memviralkan dan memperjualbelikan cicak ya?
Post a Comment