Orang lebih suka ke mal daripada ke taman. Kayaknya sih nggak ada taman yang menarik, nyaman dan aman untuk dikunjungi. Taman Monas? Hmm.. Rasanya kok nggak kepingin ke sana biarpun sudah ada kiriman rusa tutul yang diimpor dari Istana Bogor. Taman Suropati? Tempatnya memang teduh, aman, karena dekat rumah dinas Gubernur DKI, Wapres dan Dubes AS, tapi nggak bisa cuci mata ya? Taman Lawang? Hehehe.. Itu sih lain lagi... tempat para waria beroperasi di malam hari.
Intronya kepanjangan nih. Singkat cerita, beberapa waktu yang lalu ke Pondok Indah Mall di Jakarta Selatan. Tujuan utamanya: ke Toko Buku Gramedia. Ternyata nggak mudah mencari buku tentang kanker payudara, khususnya karya penulis lokal. Hanya ada satu buku, itupun jurnal ilmiah terbitan universitas. Selain itu ada juga buku yang membahas kanker secara umum, ditulis oleh seorang dokter.
Untung ada buku terjemahan, judulnya Kanker Payudara, Diagnosis dan Solusinya, terbitan Prestasi Pustaka, Jakarta. Buku dengan jumlah halaman persis sama seperti merek rokok 234 ini ditulis oleh Jackie Lincoln-Wilensky, ahli bedah plastik dan internis dari Ohio General Hospital. (Tapi aku tidak berhasil mencari informasi melalui Internet tentang buku ini maupun tentang penulisnya).
Aku beli buku seharga Rp 35.000 itu dan mendapatkan diskon 10 persen dengan menunjukkan kartu karyawan (biar cuma karyawan kontrakan) karena salah satu pemegang saham perusaaan tempatku bekerja kebetulan adalah pemilik toko buku Gramedia.
Sampul buku yang didominasi warna merah muda ini dihiasi foto perempuan berambut pirang yang tengah memeriksa payudaranya dan sekuntum bunga raksasa. Terus terang saja aku kurang suka dengan gambar itu yang kesannya terlalu “memaksa”, tapi isi buku ini bagus, informatif dan dapat dibaca oleh orang awam.
Aku pernah punya buku terjemahan Living with Cancer, dengan kata pengantar dari Olivia Newton-John, penyanyi dan penyintas kanker payudara. Buku ini bagus sekali, tapi sayang, hilang.
Kemarin baru saja aku menerima kiriman buku dari Lenah, teman yang tinggal di London. Buku yang menarik ini berjudul Take Off Your Party Dress, When Life’s Too Busy for Breast Cancer, karya Dina Rabinovitch, kolumnis Guardian yang juga penyintas kanker payudara.
Oh ya, ada juga buku yang direkomendasikan oleh Titah dari Rumah Kanker di Surabaya dan Rini, Cancer Survivor from Lumpia City. Melawan Kanker karya Anne E. Frahm & David J. Frahm, yang dapat dibaca di http://www.geocities.com/melawankanker/melawankanker/index.html. Anne ini vegetarian, tapi masih minum kopi lho. J
Kalau di luar negeri sih memang banyak sekali buku tentang kanker payudara. Tapi kenapa ya sulit mendapatkannya di sini.
Penasaran, aku klik www.gramedia.com untuk mencari buku tentang kanker. Muncul dua buku: Hidangan Sehat Untuk Mencegah Kanker yang ditulis oleh ahli gizi Tuti Soenardi, dan Dokter, Tolong.. Saya Kena Kanker, karya Dr. Ang Peng Tiam, dokter dari Mt. Elizabeth Hospital di Singapura, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Karena gramedia.com hanya menyediakan buku terbitan Gramedia, aku coba klik inibuku.com. Hanya muncul tiga buku: Zikir Menyembuhkan Kankerku, oleh Prof. Dr. Amin Syukur MA., Dokter, Tolong…Saya Kena Kanker dan Mengenal Seluk-beluk Kanker, karya dr Rama Dianandra (sama seperti yang tersedia di TB Gramedia PIM).
Sebetulnya aku punya niatan ingin menulis buku. Belum kesampaian, tapi paling tidak sudah mulai dirintis melalui blog ini. Intinya sih aku mau bilang kalau kena kanker bukan berarti akhir dari segalanya. Eh, tapi kalo bikin buku, nggak bisa dong pakai gambar lucu-lucu yang selama ini dicomot dari Internet. (Aduh, ampun, ngaku salah... hiks hiks... Eh kayak beneran aja mau bikin buku. Emangnya gampang...? Belum lagi risetnya..!)