Monday, October 31, 2011

Kanker dalam Kabinet SBY

Dugaan sebagian orang bahwa Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih bakal diganti dalam perombakan kabinet SBY ternyata keliru.

Bu Menkes yang kinerjanya dianggap terganggu akibat kanker paru-paru yang dideritanya ternyata tetap aktif bekerja keras dan jabatannya diperpanjang. Memang ada perubahan dalam kementerian itu. SBY memberi hadiah bu Menkes seorang wakil menteri. Bukan ia saja yang kini punya wakil. Ada 19 wakil menteri yang dilantik SBY tgl. 20 Oktober 2011 sehingga kabinet ini didiagnosa menderita obesitas.


Pengangkatan wakil menteri baru belum tentu dapat meningkatkan kinerja kementerian ybs, tapi sudah pasti membebani negara dari sisi keuangan. Jelas dong, negara harus membayar bukan saja gaji para pejabat tinggi itu tapi juga staf mereka. Belum lagi berbagai fasilitas yang harus disediakan untuk mereka. Siapa yang membiayai kalau bukan negara? Dari mana negara mendapatkan uang kalau bukan dari rakyat....?


Terlepas dari itu semua, ada juga yang menarik. Dahlan Iskan, bos group Jawa Pos yang menjadi Dirut PLN sejak akhir 2009 adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara yang baru. Menariknya bukan karena ia dulunya wartawan, tetapi karena ia pernah menderita kanker hati stadium lanjut.


Empat tahun yang lalu ia menjalani operasi transplantasi hati di Tianjin First Center Hospital di Cina. Ia harus dibius selama 18 jam dan untunglah, semuanya berjalan lancar. Operasi sukses dan kesehatan Dahlan berangsur membaik.


”Sekarang saya sehari harus rutin minum obat 2 kali, jam 5 pagi dan 5 sore. 2 jam sebelumnya dan 1 jam sebelumnya tidak boleh makan apapun kecuali air putih," jelas Dahlan seperti dikutip detik.com bulan Juli 2011.


Selain minum obat seumur hidup, Dahlan juga rutin melakukan pemeriksaan darah setiap dua minggu. Selain itu setiap 10 hari ia juga harus melakukan imunisasi agar temperatur hati tetap normal.


Salut. Dahlan berhasil mengalahkan kanker dan bahkan mengukir prestasi dalam pekerjaanya.


Bu Menkes juga tampak terus aktif seolah tak terganggu oleh penyakitnya. Ia tampil segar dalam acara memperingati Hari Stroke Sedunia di Bunderan HI, 29 Oktober 2011.


Kanker memang kejam dan mematikan. Tapi pengobatan yang tepat, olah raga teratur, diet yang baik dan doa yang tulus dapat menghambat pertumbuhannya dan bahkan membuat kanker keok.


Tuesday, October 11, 2011

Yang Heboh di Bulan Istimewa

Bulan ini bulan istimewa karena merupakan Bulan Peduli Kanker Payudara atau Breast Cancer Awareness Month yang diperingati di seluruh dunia.




Eh, bener nggak sih seluruh dunia memperingatinya? Jangankan seluruh dunia, coba lihat di sekitar kita. Apa ada acara terkait dengan topik itu?


Memang belum banyak orang yang mengetahuinya, misalnya dibandingkan dengan Hari Aids Sedunia yang diperingati setiap tanggal 1 Desember. Tahun lalu, dalam rangka meningkatkan kepedulian akan kanker payudara ada jalan santai yang meriah di Jakarta. Tahun ini ada apa ya? Biasanya sih paling tidak ada seminar-seminar untuk meningkatkan kesadaran akan kanker payudara. Tapi belum ada info yang tersebar luas mengenai acara yang bakal digelar atau mungkin sudah dilaksanakan di sini.


Kalau di luar negeri sih sudah heboh... Selain jalan santai atau lari gembira, banyak bazaar serta acara asyik yang menyedot perhatian banyak orang. Misalnya, ada pemutaran 5 film pendek yang berkisah tentang kanker payudara melalui komedi dan drama. Film yang disiarkan oleh stasiun televisi Lifetime di Amrik hari Senin kemarin ini ditangani oleh artis terkenal Jennifer Aniston sebagai produser eksekutif sedangkan sutradaranya adalah Jennifer serta Demi Moore, Alicia Keys, Patty Jenkins dan Penelope Sheeris.


Bulan ini petugas pemadam kebakaran di Port Huron dan Marysville, Michigan, mengenakan kaos merah jambu di balik seragam mereka. Kaos itu juga dijual dalam usaha untuk menggalang dana.


Di Inggris, tepatnya di Lexington, ada acara Think Pink Cele-bra-tion yang bakal digelar tgl. 13 Oktober 2011. Paling sedikit 15 kutang unik berseni dipamerkan melalui fashion show dan akan dilelang.


Seorang penyintas kanker (cancer survivor) Linda Maloley menampilkan dua bra yang dibuat dengan inspirasi pengalaman pribadinya.


Ia sendiri sudah didiagnosa menderita kanker tiga kali.


”Nakutin deh, tapi hal terbaik yang dapat kita lakukan adalah mengobatinya dengan cara yang tepat,” katanya.


Ia menciptakan ”Flat Busted”, bra berbentuk dompet dengan cek dan tagihan yang menyembul keluar, sebagai refleksi keprihatinannya atas biaya yang harus ditanggung penderita kanker.


Karyanya yang lain adalah ”Support Bra” yang dibuat sebagai ungkapan rasa terima kasih atas dukungan yang diterimanya ketika berjuang mengatasi kanker payudara untuk kedua kalinya. Bra itu terbuat dari bunga-bungaan dan dedaunan. Setiap helai bunga ditempeli foto atau initial orang yang telah membantunya.


Sementara itu di kota Kingston yang terletak di Pennsylvania, Amrik, hari Sabtu minggu lalu ada iring-iringan unik yang diikuti sekitar 300 orang dan ribuan bra. Mereka berjalan sambil membawa bra yang diikatkan satu sama lain, melewati jembatan di kota itu dalam acara yang disebut Bra Across the Bridge.


Bra juga digunakan sebagai media dalam kampanye peningkatan kesadaran dan kepedulian atas kanker payudara di Savannah, Georgia. Rencananya rangkaian bra akan digantungkan di berbagai perempatan utama di kota itu. Tapi acara itu terancam batal karena pemerintah kota keberatan karena menganggapnya Herselera rendah dan nggak pantas diadakan di tempat umum, seperti yang diberitakan oleh Savannah Morning News.


Memang bra merupakan barang yang mengundang perhatian publik. Di Indonesia sendiri pernah ada pameran bra, tapi tidak ada hubungannya dengan kanker payudara.


Bagaimana kalau dalam rangka Bulan Peduli Kanker Payudara diadakan arak-arakan dengan peserta membawa bambu runcing yang ujungnya diikat dengan bra?


Atau bayangkan betapa hebohnya kalau ada acara pengibaran bra di Monas. Pasti seru sekali... Hanya saja mesti siap2 diprotes MUI, FPI dan Satpol PP....