Tuesday, February 10, 2009

Terima kasih, tikus !!!

Suka tikus? Hah? Apa? Tikus??? Iiih geli, jijik!!! Ah, jangan ekstrim gitu dong. Apa sih sebetulnya salah si tikus itu sehingga dibenci banyak orang?
Katanya tikus menyebarkan penyakit pes. Gara2 tikus, orang juga bisa kena leptospirosis, penyakit yg biasa muncul setelah banjir, yg belum lama ini mematikan 2 pasien RSUD Tarakan, Jakarta Barat.
Tapi ada tuh tikus yang lucu, Mickey Mouse dan Mini Mouse ! Orang Menado juga ada yang suka makan daging tikus.
Ngomong2 soal tikus, sebetulnya kita harus berterimakasih pada para tikus. Karena merekalah para ilmuwan dapat membuat kemajuan dalam bidang pengobatan.
Pikir2 kasihan banget nasib mereka, soalnya para tikus itu dijadikan kelinci percobaan. Kok bisa yach, padahal mereka kan tikus, bukan kelinci. Yang lebih aneh lagi, kenapa namanya kelinci percobaan bukan babi percobaan? Padahal di sono noh bukanya mereka juga disebut guinea pig?
Di Jepang, para peneliti juga menggunakan tikus sebagai kelinci percobaan. Lalu Senin kemarin (Feb 9, 2009) kantor berita Reuters melaporkan kabar gembira. Telah diketahui adanya enzim yang kabarnya dapat mengendalikan kanker payudara.
Penemuan itu diharapkan dapat dijadikan landasan untuk menciptakan terapi baru untuk menahan perkembangan kanker payudara.
Enzim yang dimaksud adalah si CHIP. Gak tau juga apa ada hubugannya dengan potato chip. CHIP ini bisa mematahkan pertumbuhan kanker dengan menurunkan sejumlah protein yang menyebabkan kanker. Enzim ini secara alamiah terdapat dalam jaringan payudara manusia.
Dalam artikel yang muncul di Nature Cell Biology, para ilmuwan itu mengatakan bahwa mereka menyuntikkan dua jenis sel kanker payudara ke tubuh dua kelompok tikus. Kelompok pertama juga disuntuk enzim CHIP, yang kedua tidak. Iiih, kejam sekali ya. Oh, tikus yang malang.
Tumor dalam kelompok pertama jauh lebih kecil daripada tumor di kelompok yang lain, demikian kata Junn Yanagisawa dari Graduate School of Life and Environmental Sciences, University of Tsukuba di Jepang.
Hasil serupa tampak dalam eksperimen yang dilakukan bersamaan dengan menggunakan sel kanker payudara yang lebih ganas.
“Kesimpulannya adalah kita telah menemukan protein CHIP yang mencegah pertumbuhan kanker payudara dan metastasis,” kata Yanagisawa.
Metastasis adalah tersebarnya kanker dari tempat pertama kali ia muncul ke bagian tubuh lain. Kondisi seperti ini disebut Stadium 4 dengan pengobatannya yang lebih susah dan bahkan dapat berakhir dengan kematian.
“Dalam pengobatan tumor payudara, pengukuran tingkat protein CHIP dalam tumor itu bisa menjadi informasi yang berharga. Selanjutnya, merancang terapi baru yang meningkatkan tingkat protein CHIP atau aktivitasnya dapat bermanfaat bagi pengobatan tumor payudara,” kata Yanagisawa.
Mari kita ucapkan terima kasih pada pahlawan kanker, para peneliti dan juga para tikus yang telah kehilangan nyawanya demi kita-kita ini.

http://uk.reuters.com/article/scienceNews/idUKTRE5181O420090209

4 comments:

Pucca said...

sebenarnya gua gak tega tau kalo banyak binatang yang dipake buat penelitian,k an kasian ya disuntik, dibedah, sengaja dikasih penyakit.
tapi karna hasil penelitiannya berguna buat orang banyak jadi bingung juga..
kasian nasib tikus n binatang lab lain..

Elyani said...

mudah2an pengorbanan para tikus tidak sia2 ya!

T Sima Gunawan said...

@pucca,memang kasihan hewan yg jadi percobaan di lab... manusia itu sebetulnya ga bener ya, termasuk kita2 ini yg suka makan daging. kalo ngeliat mereka dipotong, ga tega, tp mau makan juga dan rasanya kok enak2 aja... oh dasar manusia....salut sama vegetarian.
@ely, ya, mudah2an demikian adanya.. amin....

Anonymous said...

Kalau dibutuhkan, aku dengan ikhlas dan sukarela menawarkan tambahan tikus eksperimen, dari kampung tikus di dekat rumahku... :)